Sebelum Berkonser (Bagian 2)

“Berbulan-bulan menanti, berhari-hari teracuni, berjam-jam duduk dan berdiri, dua jam menari, sebulan kemudian terdokumentasi.”

Kutipan ini saya pakai kembali di posting saya untuk mengingatkan pada Anda betapa kegilaan pada bintang idola itu seperti racun tapi manis sekali ha ha. Jadi bagian penantian dan keracunansudah Anda baca di bagian pertama. Sekarang saya akan menceritakan hal-hal yang saya lakukan sebelum konser.

Jauh sebelum tanggal konser saya sudah menyusun rencana perjalanan dengan sangat detil. Semuanya di kepala! Saya juga sudah menyebarkan berita rencana kepergian saya untuk mencari teman seperjalanan. Walaupun tidak ada teman saya sudah bertekad untuk berangkat sendiri. Tiket kereta dan pesawat sudah saya cek. Saya memutuskan untuk berangkat naik kereta untuk menghemat ongkos dan juga saya berniat pulang naik pesawat agar tidak terlalu capek di jalan. Menginap di mana? Menginap di bandara! Hemat! Ha ha.

Teman sudah saya dapat. Salah satu mantan siswa saya ingin jalan-jalan ke Jakarta. Dia bukan penggemar Korea jadi saya akan nonton konser sendiri. Tidak masalah. Setelah dia memberikan kepastian saya langsung membeli tiket kereta dan jarak seminggu sesudahnya saya membeli tiket pesawat. Saya membeli tiket Air Asia dan sekitar hampir 2 minggu sesudahnya muncul berita hilangnya pesawat Air Asia QZ 8501 rute Surabaya – Singapura. Saya mendapat kabar dari kakak saya via pesan singkat. Wel.. saya bohong jika saya bilang tidak khawatir. Saya sedikit deg-degan dan kemudian pasrah saja. Tidak semua pesawat atau lebih tepatnya tidak semua penerbangan bernasib sama dengan si QZ 8501 yang hilang dan kemudian diketahui jatuh itu. Masalahnya adalah peristiwa jatuhnya Air Asia diblow up dan diberitakan tak henti-hentinya dari pagi hingga paginya lagi. Selama berhari-hari, berminggu-minggu kemudian. Saya berdoa semoga perjalanan diberikan kelancaran, itu saja. Maut tak dapat ditolak.

Imbas dari jatuhnya QZ 8501 adalah harga tiket turun dari sekitar 380 ribu di website jadi sekitar 320 ribu sekitar 2 minggu sebelum tanggal keberangkatan saya. Dan sekitar seminggu sebelum tanggal keberangkatan saya mendapat pesan singkat dari Air Asia dalam bahasa Inggris yang menginformasikan bahwa penerbangan saya pada pukul 05.30 ditiadakan dan dialihkan ke pukul 07.20. Ups…apakah itu akibat investigasi pemerintah tentang penerbangan-penerbangan yang menyalahi jadwal ijin terbang? Saya tidak tahu pasti yang jelas saya mengkonfirmasikan ulang pada pihak Air Asia via live chat yang sangat membantu. Saya cukup puas dengan respon cepat mereka walaupun via live chat. Mereka mengirimkan ulang tiket pesawat dengan jadwal baru, walaupun tiket yang lama masih bisa dipakai.

Pemberitahuan penghapusan penerbangan QZ7696 via sms dari pihak Air Asia

Selain tiket kereta dan pesawat tentunya hal yang tidak boleh dilewatkan adalah kostum! Baju untuk nonton konser. Para pedagang online dengan cermat dan pintarnya sudah memantau beberapa tweet para penggemar sehingga mereka menawarkan barang dagangannya. Jadilah saya membeli T-shirt dengan logo RISE album terbaru Taeyang di bagian dada depan seharga 90 ribu.

Saya berkaos RISE Taeyang, sayang kualitas kaos tidak setebal yang saya harapkan.

Selain kaos saya sebenarnya ingin punya crown stick BIGBANG yang jadi benda “wajib” untuk diayun-ayunkan sepanjang konser. Walaupun saya sempat berpikir ah..buat apa toh yang penting datang dan menikmati akhirnya saya beli juga he he. Pihak manajemen BIGBANG sangat pintar berbisnis! Crown stick pun ada generasinya bukan hanya smartphone. Yang saya punya generasi 2, versi lama, yang saya beli setelah tanpa sengaja membaca tweet salah seorang admin fan group YG Indonesia. Saya beli seharga 175 ribu beserta ongkos kirimnya pas 200 ribu. Jadi tiket kereta, tiket pesawat, kaos, dan crown stick sudah siap. Sebenarnya justru tiket konser yang belum saya punya ha ha. Yang sudah siap hanyalah bukti pembelian yang harus ditukar dengan tiket asli. Saya sempat melihat postingan para fans yang sudah membeli tiket dan memamerkannya di twitter. Ingin sekali memegang dan melihat wujud aslinya. Saya masih harus bersabar.

Hal lain yang saya lakukan sebelum konser adalah memantau tweet dari:
  1.  Promotor konser – memantau perubahan jadwal atau informasi lain.
  2.  Penjual tiket – sekiranya ada perubahan atau info lain juga.
  3.  Fan group dan saya mendapat informasi adanya proyek khusus. Mereka mengumpulkan donasi untuk membuat kipas tangan yang natinya akan diangkat bersamaan ketika salah satu lagu dinyanyikan di konser. Betapa kreatifnya! Donasi minimal sebesar 25.000 dan pendonasi akan mendapat satu kipas tangan. Saya mendaftar juga untuk berdonasi. Sebenarnya lagu yang dipilih bukan merupakan lagu favorit saya. Bahkan sebenarnya lagu ini yang paling tidak saya suka di album Taeyang, saya tidak hafal sedikitpun. Tapi demi kebersamaan dan sekali lagi saya ingin benar-benar total di konser ini, maka saya berdonasi dan mencoba mengingat-ingat yang mana lagunya Saya tidak ingin malu salah mengangkat kipas ha ha.

Kipas hasil donasi. Hasil jadi persis seperti ini. Sayang kurang sip kipasnya.Tapi saya salut dengan ide
panitia dari Bigbang Indonesia


Dari mengikuti tweets ini saya membaca informasi salah satu fan group Taeyang dari Korea akan datang dan membagikan pin serta kipas tangan gratis untuk para fans. Tentu saja jumlahnya terbatas. Jadi saya selalu memantau informasi tentang ini. Saya penasaran apa yang akan dibagikan he he.

Dan, hari yang ditunggu-tunggu sudah tiba. Mari menuju Jakarta. Lanjut ke posting ini ya.

Post a Comment

0 Comments

advertise