Berdamai Dengan Kopi


Saya antikopi. Ga bakalan minum kopi karena bikin mules dan ga bisa tidur. Tercatat saya ga bisa tidur sampai 14 -18 jam cuma gara-gara sesachet kopi instan. Ini baru instan gimana kalo yang kopi asli?

Baru seteguk aja perut langsung bereaksi. Kembung aneh dan terus mules. Tapi gimana lagi, terpaksa minum doping yang mematikan ini biar bisa melek, bisa begadang selesaikan tesis. Kalo ga begadang dan ga dipaksain dengan minum kopi, ga kelar draft yang berulang kali perlu revisi itu.

Oke, ini dulu. Semua kalimat ini saya revisi sejak dua minggu yang lalu ketika saya mulai berkenalan dengan kopi asli, racikan asli, bukan instan, bukan kaleng-kaleng (istilah jaman now). Jadi saya suatu hari berkunjung ke kedai kopi asyik di Lawang. Ulasan tentang seasyik apa kedai itu bisa diklik di sini ya.

DI kedai yang namanya KukukBeluk alias si burung hantu ini, saya awalnya hanya ingin bertemu teman. Karena ditawari ngopi (dan gratis) maka okelah saya minum apa saja yang disodorkan ke meja saya.

Datanglah Es Kopi KukukBeluk yang langsung saya teguk, setelah diaduk tentunya,  karena perintah untuk segera mengincipi dari kawan saya. Sejujurnya, saya belum makan siang, jadi kondisi perut masih kosong. Laper pula karena baru selesai menunaikan tugas di tempat lain. Lalu saya sempat takut, waduh jangan-jangan mules nih. Dan kemudian saya berdoa, ada kamar kecil yang tersedia di kedai itu seandainya saya mules.
Amazingnya, perut saya baik-baik saja. Tepat ketika tegukan pertama saya minum ada rasa aneh di tengkuk saya. Biasanya ini yang saya rasakan ketika minum kopi instan – artinya bakal begadang dan mata jadi jreng. Ketika minum es kopi KukukBeluk, gejala awalnya sama tapi yang ini lebih ringan.

Intinya perut saya baik-baik saja. Malamnya jam 7 ketika menemani anak tidur saya ikutan ngantuk. Mata enteng aja bawaannya, kepala ga berat, dan yang lebih penting lagi adalah saya bisa fokus mikir tanpa merasa dipaksa. Dulu waktu ngopi instan saya bisa fokus mikir tapi seperti didorong oleh rasa yang aneh. Jantung berdebar pula.

Oke, ini dari segi efek kopi ke badan saya. Kesimpulannya kopi asli racikan empunya kedai KukukBeluk bikin saya nyaman. Tanpa keluhan dan membuat saya langsung jatuh hati ke kopi. Seperti ada keinginan untuk mencintai kopi.

Sekarang soal rasa. Kopi pertama yang saya coba namanya Iced Coffee KukukBeluk (Es Kopi KukukBeluk). Ini es kopi yang enak banget. Manisnya pas, kerasa aroma gula aren, ada rasa gurih kelapa, daan soal rasa kopinya? Luar Biasa.

Saya tidak pernah tahu bahwa kopi bisa punya rasa yang unik. Kata orang pahit, tapi saya tidak menemukan rasa pahit yang berlebih. Semuanya pas saja sesuai selera lidah saya. Saya cukup takjub pada pengalaman pertama ngopi di kedai ini.

KukukBeluk Dalgona Coffee
Pengalaman ngopi kedua adalah ketika ditawari kopi yang sedang viral, kopi Dalgona versi KukukBeluk. Yang saya tahu kopi ini dicampur dengan air dan gula yang kemudian diaduk cepat sampai jadi foamy alias berbuih. Tapi saya tidak tahu pasti juga bagaimana peracik kopi di kedai KukukBeluk ini membuat kopinya.

Yang jelas ketika kopi siap diminum, saya mencoba bagaimana rasa foam berwarna coklat itu. Eh rasanya sungguh fantastis! Saya tidak tahu lagi bagaimana cara menggambarkan rasa kopi yang benar. Karena menurut saya ada rasa asam, legit, hampir tidak ada pahit, yang benar-benar unik dan sulit saya deskripsikan. Inilah rasa dari kopi yang sebenarnya.

Setelah diaduk maka rasa foam kopi ini kemudian bercampur dengan rasa susu yang tetap nikmat diseruput. Kesimpulan saya, dalgona coffee versi KukukBeluk ini enak sekali. Kesimpulan saya lainnya, saya makin suka dengan kopi.

Apakah saya akan ngopi di rumah? Tidak! Saya memilih minum kopi di kedai atau membeli kopi dari peraciknya. Jujur saya masih khawatir rasa hati yang mulai sayang dengan kopi bisa ambyar kalo saya salah racik.

Yang jelas, sekarang saya berdamai dengan kopi. Sebutlah saya newbie, katrok, atau lainnya untuk masalah perkopian. I don’t mind karena saya baru saja menjadi penyuka kopi. Tapi jangan jauhkan saya dari kopi, karena saya baru menyemai benih cinta kopi.

Teringat kata pemilik kedai, “Nggak bi

Lanjut kata barista yang mampir ke kedai (teman baik pemilik kedai), “Lha sampeyan nyobanya kopi instan, ya mesti aja gitu (mules dan ga bisa tidur), coba kopi asli dong.”


sa tidur gara-gra ngopi itu sugesti aja.” Dan ini terbukti, saya tidur pulas. Entah kalo minumnya 2 gelas kopi atau segelas kopi yang kopi tubruk.

Kopi, saya sudah berdamai denganmu. Mari menjadi kawan yang saling membutuhkan. Aku padamu.  

Post a Comment

2 Comments

  1. Kopi yg beneran kopi emang punya rasa yg unik, tp aq kok ttp milih teh anget yaa..wakakaka..tp ya mbuh lek wes ngerasain si kukukbeluk iki..hihihi

    ReplyDelete
  2. Depo 20ribu bisa menang puluhan juta rupiah
    mampir di website ternama I O N Q Q
    paling diminati di Indonesia,
    di sini kami menyediakan 9 permainan dalam 1 aplikasi
    ~bandar poker
    ~bandar-Q
    ~domino99
    ~poker
    ~bandar66
    ~sakong
    ~aduQ
    ~capsa susun
    ~perang baccarat (new game)
    segera daftar dan bergabung bersama kami.Smile
    Whatshapp : +85515373217

    ReplyDelete

advertise